Makna Lagu Thank U, Next – Ariana Grande. Pagi ini, 10 Oktober 2025, Ariana Grande kembali mendominasi perbincangan musik berkat fitur baru Spotify “My Top 5: Ariana Grande Songs” yang diluncurkan kemarin. Fitur interaktif ini memungkinkan penggemar merangking lagu favorit, dan hasil awal menempatkan “thank u, next” sebagai pilihan teratas di banyak daftar, disusul lonjakan stream harian sebesar 15% hanya dalam 24 jam. Tak lama sebelumnya, pada 8 Oktober, Rolling Stone merangking lagu ikonik ini sebagai nomor 40 lagu terbaik abad ke-21, mengukuhkan statusnya sebagai anthem pemulihan emosional. Dirilis hampir tujuh tahun lalu pada 3 November 2018 sebagai single mendadak dari album berjudul sama, “thank u, next” lahir dari kekacauan pribadi Ariana pasca-putus dengan Pete Davidson dan kematian Mac Miller. Di era di mana self-care jadi prioritas utama, lagu ini seperti surat cinta untuk diri sendiri yang kembali viral. Artikel ini mengupas makna di balik lirik penuh syukur itu, sambil menyoroti mengapa ia tetap jadi lagu wajib di playlist 2025. BERITA BOLA
Makna dari Lagu Ini: Makna Lagu Thank U, Next – Ariana Grande
“thank u, next” adalah surat perpisahan yang penuh kasih, di mana Ariana Grande mengubah patah hati menjadi pelajaran berharga. Ariana menulisnya sendirian di studio, terinspirasi dari akhir hubungannya dengan Pete Davidson pada Oktober 2018, hanya beberapa bulan setelah pertunangannya yang sensasional. Liriknya jujur dan empowering: “Thought I’d end up with Sean / But he wasn’t a match / Wrote some songs about Ricky / Then I was with Mac,” merujuk secara eksplisit pada mantan-mantannya—Big Sean, Ricky Alvarez, Mac Miller—sebelum mendarat pada “Pete” di chorus. Ini bukan serangan; ini ucapan terima kasih atas apa yang mereka berikan: Sean mengajarkan kemandirian, Ricky soal ketangguhan, Mac tentang cinta tak tergantikan, dan Pete tentang timing yang salah.
Bagian klimaks, “Thank u, next,” seperti mantra pelepasan—mengakui bahwa setiap hubungan gagal membentuk versi lebih baik dari diri sendiri. Ariana pernah bilang lagu ini lahir dari momen di mana ia merasa “grateful” untuk pelajaran itu, bukan dendam. Video musiknya memperkuat pesan itu dengan tribut ke film-film empowering wanita: Mean Girls untuk persahabatan, Legally Blonde untuk ambisi, Bring It On untuk kompetisi sehat, dan Fleabag untuk kerentanan. Diproduksi oleh Tommy Brown dengan beat trap ringan dan synth dreamy, lagu ini mencerminkan transisi Ariana dari duka ke penerimaan. Secara esensial, “thank u, next” mengajarkan bahwa breakup bukan akhir, tapi babak baru menuju self-love yang lebih dalam.
Kenapa Lagu Ini Sangat Untuk Didengar: Makna Lagu Thank U, Next – Ariana Grande
Tujuh tahun kemudian, “thank u, next” terasa lebih segar dari sebelumnya, terutama dengan milestone 2,1 miliar stream di Spotify yang baru dicapai akhir September lalu. Produksinya sederhana tapi adiktif: drum trap yang groovy, bass lembut, dan vokal Ariana yang melengkung dari rap percaya diri ke ad-libs emosional—rentang dari E3 hingga A5—membuatnya sempurna untuk drive solo atau sesi journaling. Ini lagu yang bisa diputar kapan saja, dari pagi motivasi hingga malam refleksi, dan kini dengan fitur Spotify, ia jadi lebih interaktif bagi fans yang ingin bagikan ranking pribadi.
Yang membuatnya wajib didengar adalah relevansinya yang tak lekang waktu. Di 2025, saat diskusi mental health mendominasi, tema gratitude atas “failed relationships” seperti terapi audio—menginspirasi jutaan untuk menulis jurnal atau posting TikTok tentang exes. Sebagai lagu yang debut di #1 Billboard Hot 100 dan sertifikasi Diamond (10 juta unit di AS), ia punya kredibilitas hit, plus dampak budaya seperti meme “thank u, next” yang masih hidup di media sosial. Dengarkan saat Anda baru saja swipe left atau merenungkan tahun lalu; ia akan ubah rasa sakit jadi senyuman. Bahkan performance live-nya di VMAs 2018, yang baru direview ulang, tambah lapisan nostalgia. Singkatnya, “thank u, next” adalah lagu yang tak hanya menghibur, tapi juga menyembuhkan sambil bikin bergoyang.
Sisi Positif dan Negatif dari Lagu Ini
“thank u, next” punya kekuatan yang membuatnya abadi, tapi seperti kisah cinta mana pun, ia tak luput dari bayang-bayang. Di sisi positif, lagu ini merevolusi narasi breakup di pop: bukan victimhood, tapi empowerment melalui gratitude. Ariana memposisikannya sebagai feminisme relatable—wanita boleh sebut nama ex tanpa malu, asal untuk growth diri. Dampaknya masif: video musiknya tembus 1 miliar views di YouTube, album thank u, next terjual 2 juta kopi global, dan ia menang Grammy untuk Best Pop Solo Performance pada 2020. Bagi pendengar muda, ini blueprint healing: syukuri masa lalu, sambut yang baru, mendorong budaya self-compassion di era dating app.
Namun, ada sisi negatif yang patut dicerna. Beberapa kritikus anggap liriknya terlalu casual soal trauma, seperti menyebut Mac Miller yang baru meninggal—bisa terasa insensitive meski niatnya tribute. Di era kesadaran emosional, pesan “next” mungkin promosikan moving on cepat, berpotensi jadi toxic positivity di mana grief tak diakui penuh. Kontroversi lain muncul dari tuduhan bahwa lagu ini “selfish,” seolah Ariana gunakan exes untuk konten, meski ia klarifikasi sebagai catharsis pribadi. Produksi yang polished juga dikritik kurang raw dibanding karya selanjutnya. Kekurangan ini tak kurangi pesonanya, tapi ajak kita dengar dengan empati—gratitude indah, tapi healing butuh waktu.
Kesimpulan
Hampir tujuh tahun berlalu, “thank u, next” tetap jadi mahkota di karir Ariana Grande—sebuah lagu yang lahir dari kekacauan tapi jadi simbol syukur universal. Dari maknanya tentang pelajaran cinta hingga ranking Rolling Stone dan lonjakan stream di Oktober 2025, ia bukti bahwa musik bisa transformasi duka jadi kekuatan. Ya, ada nuansa kontroversial, tapi itulah yang buatnya autentik. Jika hidup lempar breakup atau plot twist hari ini, putar lagu ini. Biarkan Ariana bisikkan: thank u untuk pelajaran, next untuk yang lebih baik. Ariana, terima kasih atas lagu yang seperti sahabat setia; di dunia penuh next chapter, “thank u, next” selalu jadi thank you pertama.