Makna Lagu Tertidur Lagi – Slank. Panggung Slank di Festival Musik Indonesia 2025 di Senayan, akhir pekan lalu, bergemuruh saat Kaka Slank membawakan “Tertidur Lagi” dengan gitar listrik yang nendang. Pada 30 tahun lagu ini dari album Generasi Biru tahun 1995, perform energik mereka—lengkap sorak ribuan Slanker—kembali angkat tema pelarian dari kenyataan. Di tengah tekanan hidup modern seperti deadline kerja dan isu mental health yang lagi ramai di 2025, lagu ini bukan sekadar rock klasik, tapi pengingat bahwa kadang kita semua ingin “tertidur lagi” untuk lupakan beban. Saat Slank rencanakan tur nasional akhir tahun, “Tertidur Lagi” bukti: rock Indonesia tetap relevan, ajak kita hadapi gelisah dengan irama yang cathartic. BERITA BOLA

Makna dari Lagu Ini: Makna Lagu Tertidur Lagi – Slank

Lirik “Tertidur Lagi” seperti curhatan malam gelap seorang pria yang lelah hadapi dunia. “Aku ingin tertidur lagi, lupakan semua yang ada” jadi pembuka pilu, gambarkan keinginan kuat melarikan diri dari masalah—entah patah hati, tekanan kerja, atau kekecewaan hidup. Bagian “Tapi mata ini nggak mau merem, pikiran melayang ke mana-mana” ungkap konflik batin: tubuh capek, tapi otak tak mau diam, simbol insomnia emosional yang bikin kita terjebak lingkaran gelisah. Iwan Fals—eh, Slank maksudnya—ciptakan lagu ini terinspirasi kelelahan tur, tapi maknanya lebih luas: metafor pelarian sementara dari realita pahit, di mana tidur jadi satu-satunya pelarian aman.

Lebih dalam, lagu ini bicara soal ketidakberdayaan manusia. “Mimpi-mimpi yang tak pernah kesampaian” renungkan mimpi gagal, ajak pendengar akui bahwa kadang kita butuh “reset” mental. Durasi 4 menit 20 detik ini, dengan bridge gitar solo Kaka yang panjang, gambarkan perjuangan bangun dari “tidur” itu—bukan promosi malas, tapi pengakuan bahwa istirahat emosional perlu. Di 2025, saat survei Kemenkes bilang 1 dari 3 orang dewasa alami insomnia, maknanya makin ngena: hampa bukan akhir, tapi sinyal butuh jeda.

Apa yang Membuat Lagu Ini Populer

“Tertidur Lagi” lahir di Generasi Biru 1995, album ikonik Slank yang jual jutaan kopi, tapi meledak lewat formula rock sederhana: riff gitar catchy Ridho, drum steady Bimbim, dan vokal Kaka yang renyah emosional. Langsung jadi single hits, menduduki chart radio dan MTV berbulan-bulan, bagian dari era rock Indonesia meledak bareng Dewa 19. Lirik mudah dihafal—”Aku ingin tertidur lagi”—bikin lagu ini staple karaoke dan live gig, sering dibawakan di festival seperti Slank N Friends.

Popularitas bertahan karena adaptasi: cover akustik oleh musisi muda seperti Pamungkas dan viral di TikTok dengan challenge “gelisah malam” raih jutaan views. Perform Slank di Festival Musik Indonesia 2025—duet Kaka dengan Reza Artamevia—tambah sensasi, trending #SlankGelisah di X. Faktor lain: cerita band, dari Bandung ke panggung nasional, bikin lagu ini relatable bagi kelas pekerja. Di Spotify, stream naik 15 persen tahun ini berkat playlist nostalgia, bukti: rock gelisah tak pernah usang, selalu siap dinyanyikan saat hati butuh pelarian.

Sisi Positif dan Negatif Lagu Ini

Positifnya, lagu ini jadi katarsis bagi yang gelisah: liriknya validasi rasa lelah, ajak pendengar istirahat tanpa malu—seperti “terapi” untuk insomnia emosional. Banyak yang bilang lagu ini bantu lewati burnout kerja atau putus cinta, dorong refleksi “mimpi tak kesampaian” jadi motivasi. Secara musik, aransemen rock-nya energik tapi intim, cocok live atau playlist malam, inspirasi remix EDM di festival. Di Festival Musik Indonesia 2025, performnya ciptakan momen healing massal, bukti lagu ini bangun solidaritas emosional.

Negatifnya, lirik pelarian—”lupakan semua yang ada”—bisa dorong escapism berlebih, abaikan solusi konkret seperti terapi atau aksi. Di era mental health, dikritik karena tak beri harapan bangun, hanya tidur lagi—bikin pendengar muda pesimis. Stereotip gender juga ada: narasi pria “lelah” tapi tak disebut solusi, perkuat trope pasif di rock 90an. Plus, tema gelisah tanpa resolusi kadang terasa kering, bukan empowering. Meski begitu, kekurangannya justru bikin lagu ini manusiawi—gelisah tak pernah rapi.

Kesimpulan: Makna Lagu Tertidur Lagi – Slank

“Tertidur Lagi” Slank tetap jadi lagu rock ikonik yang peluk gelisah kita, dari 1995 hingga panggung Festival Musik Indonesia 2025. Maknanya soal pelarian sementara ajak kita akui lelah, populer karena lirik ngena dan riff abadi, dengan positif sebagai obat hati meski negatifnya ingatkan jangan terjebak mimpi tak kesampaian. Di akhirnya, lagu ini bukti: rock Indonesia tak hanya keras, tapi juga empati—siap “tertidur lagi” di hati generasi baru. Mungkin, seperti harapan Slank, gelisah ini lahirkan lagu baru yang bangunkan kita.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…